Tepat pada hari sabtu (11/07) atau bertepatan dengan hari ke
25 Ramadhan adalah hari terakhir team dari Komunitas Rumah Sampah Berbasis
Sekolah (RSBS) yang berada dibawah naungan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Priangan Timur (LPM-P) menggelar Buka Bersama di tengah-tengah masyarakat. Buka bersama yang berturut-turut
dilakukan sejak tanggal 5 s.d 25 Ramadhan ini di gelar di 30 lembaga pendidikan
meliputi Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Ciamis.
Konsep buka bersama yang diselenggarakan oleh team dari
Komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah ini memiliki perbedaan konsep yang
mencolok jika dibandingkan dengan buka bersama yang biasa digelar pada umumnya.
Sebelum buka bersama digelar, para peserta buka bersama yang di dominasi oleh
anak-anak terlebih dahulu diberikan pemahaman mengenai kesehatan lingkungan
khususnya tentang sampah dan pengelolaanya dengan cara : 1) Memutarkan Film Kartun Petualangan Banyu di Negeri Samapah, 2) Kuis Seputar Ramadhan dan Sampah berhadiah tong sampah, 3) Pemagian Takjil . Bahkan tidak hanya itu, penanaman karakter disiplin juga terlihat jelas. Sebelum acara dibuka biasanya para peserta diperintahkan untuk
berbaris menyerupai shaf dalam melakukan sholat berjama’ah kemudian setelah
mereka berbaris rapi para peserta diperbolehkan duduk.
Dengan konsep seperti ini, anak-anak di didik untuk menjadi
pribadi berakhlak dan berilmu terlebih mereka diajak untuk membiasakan diri
untuk senantiasa menjaga lingkungan sekitar tempat tinggalnya agar terhindar
dari bahaya sampah. Selain itu, anak-anak pun diajarkan agar dapat mengolah
sampah agar dapat dijadikan barang-barang dapat digunakan dan bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
“Saya berharap konsep ini dapat dilakukan secara
komprehensif kedapa semua kalangan usia, meliputi anak-anak, remaja, dan bahkan
orang dewasa agar dapat bersatu untuk menangani permasalahan sampah” tutur
ketua RSBS Priangan Timur, yang biasa di sapa Mr. Rido Ndeso.
Bahkan kedepanya Mr. Rido berencana akan melakukan
pengkaderan serta pembinaan kepada para pemuda di berbagai daerah di
Tasikmalaya agar dapat mengelola sampah secara mandiri di wilayah sekitar
tempat tinggalnya. “sistem simpan, angkut dan buang untuk saat ini diras
a kurang tepat, untuk itu kita harus dapat mengelola sampah itu sebaik mungkin dan untuk dapat mengelola sampah diberbagai wilayah dibutuhkan kader-kader yang siap menjadi pelopor peduli sampah” imbuhnya.
Acara yang digagas oleh Komunitas RSBS dibawah naungan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Priangan Timur ini juga mendapat dukungan penuh
dari Sukahaji Waterboom dan Lembaga Pendidikan Yayasan Amal Ikhlas Mandiri
(YAIM) Tabrik, Puteran.a kurang tepat, untuk itu kita harus dapat mengelola sampah itu sebaik mungkin dan untuk dapat mengelola sampah diberbagai wilayah dibutuhkan kader-kader yang siap menjadi pelopor peduli sampah” imbuhnya.
(Writtern by : UdheBageurKasep)
No comments:
Post a Comment