Wednesday 30 September 2015

Rumah Yatim Indonesia Kedatangan Monster Plastik

Setelah beberapa rangkaian Aksi yang dilakukan Relawan Nyakar (Nya'ah Ka Runtah/The Trash Lover) Komunitas RSBS seperti RSBS Goes to Society, RSBS Goes to Market dan RSBS Goes to School, kemarin (29/09) Relawan Nyakar Komunitas RSBS kembali memulai aksinya dengan mengunjungi Rumah Yatim Indonesia yang berlokasi di Perum kotabaru Jl. Bandung blok A2 No. 137-142 Cibeureum Tasikmalaya. Dalam acara yang diikuti oleh seluruh anak binaan di Rumah Yatim Indonesia (RYI), Kang Rido selaku Ketua Komunitas RSBS mengajak anak – anak untuk lebih mencintai lingkungan sekitarnya. dihadapan anak-anak, ia menerangkan pentingnya mencintai alam dengan berbagai ilustrasi, dongeng, nyanyian dan lainya. Anak-anak binaan Rumah Yatim Indonesia yang mengikuti acara ini sangat menyimak dengan sangat antusias dengan tema yang dibawakan juga gaya penyampaian kang Rido yang jenaka membuat anak-anak tertawa gembiara. Dalam acara ini juga di hebohkan dengan hadirnya monster plastik yang turut memeriahkan acara. Menurut kang Rido, ia sengaja membawa kostum Monster Plastik sebagai ilustrasi dalam memotivasi agar anak-anak tidak menggunakan kantong plastik secara berlebihan (Diet Kantong Plastik) dan tidak buang sampah sembarangan, “jadi ini Cuma ilustrasi, jika mereka (anak-anak) buang sampah plastik sembarangan, maka sampahnya akan jadi monster plastik dan memakan mereka” pungkasnya. (Writtern by Udhe Kurnia)


Relawan Nyakar Komunitas RSBS goes to Mayasari Plaza

   Pada 8 september lalu, salah satu komunitas yang fokus ke permasalahan lingkungan khususnya sampah, menggelar aksi sosialisasi di Mayasari Plaza. Aksi ini merupakaian salah satu perwujudan program kerja komunitas RSBS yakni RSBS Goes to Market. Dalam aksinya, para relawan komunitas RSBS yang diberi nama Relawan Nyakar "Nya'ah Ka Runtah/The Trash Lover"menyosialisasikan mengenai pentingnya 3R (Reduce, Recycle, Reuse). Menurut mereka, 3R ini harus selalu di terapkan dalam menangani permasalahan sampah. Dalam aksinya kali ini, Komunitas yang di pimpin oleh Nursalim Ridha (Mr. Rido) fokus untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai bahaya sampah, khususnya plastik. Mereka mengatakan bahwa sampah terbesar yang patut diwaspadai oleh seluruh segmen masyarakat adalah plastik. Konon untuk dapat di uraikan oleh tanah, plastik memerlukan waktu 100 sampai dengan 1000 tahun di dalam tanah. Selain memerlukan waktu yang sangat lama, plastik pun diciptakan dengan bahan baku utama minyak bumi. Berdasarkan beberapa pertimbangan itu pula lah komunitas RSBS menggelorakan aksi untuk diet kantong plastik khusususnya di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya. Tujuan utama aksi ini adalah terciptanya masyarakat Tasik yang bersinergi untuk sama-sama mengurangi penggunaan kantong plastik.Menurut Komunitas RSBS, diet kantong plastik merupakan langkah sederhana untuk mengurangi bahaya kantong plastik itu sendiri. Aksi yang di gelar di pintu Utama Mayasari Plaza ini mendapat dukungan secara penuh dari salah satu manajer Mayasari Plaza, Andi Gumelar. Bahkan masyarakat yang berkunjung ke Plaza ini pun cukup antusias, hal ini terlihat dari banyaknya tanda tangan yang di bubuhkan dalam sebuah kain putih besar sebagai petisi Tasik diet kantong plastik. (Writtern By Udhe Kurnia)

Monday 28 September 2015

Aku Bukan Tempat Sampah


Sang Sungai sedang bersedih.
“Mengapa ya semua orang tega membuang sampahnya disini? Aku kan sebenarnya merupakan sumber air bagi mereka. Seandainya saja mereka mau merawatku.” gerutunya.

Dari kejauhan tampak dua orang remaja yang sedang berjalan. Mereka asyik mengobrol sambil menikmati camilan yang ada di tangan mereka masing-masing. Sungai mengawasi mereka.
“Hmm enak. Sayang, cepat habis,” kata salah satu dari mereka. Tiba-tiba, dilemparkannya bungkus snack itu ke arah Sungai. Plak! Sampailah bungkus snack itu ke permukaan air Sungai. Sungai pun semakin merengut karenanya.
“Coba lihat! Begitu cara mereka memperlakukanku!”

Namun tak banyak yang bisa dilakukannya. Hatinya semakin sedih, dan juga marah.
“Tak tahukah mereka bahwa aku ada untuk keindahan mereka juga, membantu mereka, memberi mereka sumber air? Aku seharusnya selalu bersih. Tapi karena mereka tak pernah peduli padaku, aku menjadi seperti ini, airku keruh dan kotor, penuh sampah. Banyak kuman penyakit bersarang di airku. Kalau begini kan aku tak bisa lagi membantu mereka. Siapa yang rugi? Bukankah mereka sendiri?”
Sungai mulai meneteskan air matanya. Semakin deras dan semakin deras. Tiba-tiba langit pun ikut menangis bersama Sungai. Berdua mereka menumpahkan air mata. Semakin banyak dan semakin banyak. Hingga airnya meluap, tak dapat ditampung lagi oleh Sungai. Air membuncah keluar, dan menuju ke perkampungan warga dengan cepat.
Warga panik. Mereka segera berusaha menyelamatkan harta bendanya dari amukan air Sungai. Yang rumahnya berlantai dua, segera memindahkan barang-barang penting ke lantai atas rumahnya. Sedangkan yang bisa berlari dan mengungsi, segera pergi dari rumahnya masing-masing.
Kali ini tangis si Sungai benar-benar meluap. Ia sudah tak tahan dengan tumpukan sampah yang terus menjejalinya.

“Wah, banjirnya agak parah,” keluh beberapa warga yang melihat dari kejauhan di pengungsian.
“Yah, sebenarnya banjir itu kan bukan kesalahan alam. Kita tak bisa menyalahkan alam, atau sungai yang tiba-tiba meluap. Kitalah sebagai manusia yang seharusnya sadar. Saya jadi ingat, dulu sungai itu masih jernih, masih bisa dijadikan tempat untuk mencuci baju, mencuci piring, bahkan mandi bersama teman-teman kecil Bapak. Namun sekarang banyak orang yang suka membuang sampah ke dalamnya. Sungguh sangat disayangkan.” Seorang bapak berkata sambil merenung.
Warga yang mendengar cerita bapak tadi ikut tercenung.
Bapak itu melanjutkan, “Padahal, sungai itu bisa menjadi tampungan air jika ia dibiarkan mengalir dengan lancar. Namun sampah manusialah yang membuatnya tak bisa mengalir lagi. Airnya juga jadi tak sejernih dulu.”

Si Sungai yang mendengarnya, sedikit terharu. Ternyata masih ada manusia yang memperhatikannya.
“Bapak-bapak, Ibu-ibu, sepertinya kita harus melakukan perubahan. Bagaimanapun, ini adalah untuk kepentingan kita juga. Jika banjir sudah surut mari kita bergotong royong membersihkan sungai. Mulai mendisiplinkan diri untuk tidak lagi membuang sampah di sungai.

Mereka semua setuju dengan usul Bapak tadi.
Tiga hari kemudian banjir mulai surut. Warga lega bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka pun bekerja membersihkan rumahnya dari sisa-sisa kotoran tanah bekas banjir.
Beberapa warga juga mulai bergotong royong membersihkan sungai. Tak lama kemudian, menyusul warga yang lain bergabung bersama warga yang lebih dulu turun ke sungai. Mereka bekerja dengan giat, mengumpulkan sampah yang mengapung di permukaan air dengan perahu-perahu kecil. Sungai menjadi lebih bersih sekarang, meski belum benar-benar jernih, akibat sampah yang sudah terlalu banyak hingga mengubah warnanya, namun sungai itu kini bisa mengalir dengan lancar.
Warga pun bersyukur, dan berjanji tak kan membuang sampah lagi di sungai.
Si Sungai pun kini senang. Karena warga akhirnya sadar bahwa dirinya diciptakan memang untuk menjaga keseimbangan alam. Mengalirkan air yang sebenarnya bisa dimanfaatkan warga, namun bukan untuk membuang sampah.
“Terima kasih semua!” seru Sungai riang.
Sebelumnya sudah pernah dipublikasikan di blog pribadi: sohibunnisa.blogspot.com
Image diambil dari sini.

Data Penulis
Nama: Ade Delina Putri
Blog: sohibunnisa.blogspot.com
Twitter: @adedelinaputri
Facebook: Ade Delina Putri

Saturday 26 September 2015

Green Outbound Relawan Nyakar

Aksi Relawa Nyakar (Nya'ah Ka Runtah)
Komunitas RSBS bersama SMA&SMP Ponpes Al Idrisyiah 
dan Pemuda Pelopor Keselamatan Se-Kab Ciamis






















Saturday 19 September 2015

RSBS Goes to SDN Sukaresik

Relawan Nyakar (Nyaah Ka'runtah)
Komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah
"Bangun Karakter Bangsa Melalui Sampah"






RSBS Goes to SMK Islamiyah Ciawi dan MA YSB Suryalaya

Relawan Nyakar (Nya'ah Ka Runtah)
Komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah
"Bangun Karakter Bangsa Melalui Sampah"






Thursday 17 September 2015

RSBS Membentuk Kader Pelopor Peduli Sampah di bulan Ramadhan 1436 H

          Tepat pada hari sabtu (11/07) atau bertepatan dengan hari ke 25 Ramadhan adalah hari terakhir team dari Komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah (RSBS) yang berada dibawah naungan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Priangan Timur (LPM-P) menggelar Buka Bersama di tengah-tengah  masyarakat. Buka bersama yang berturut-turut dilakukan sejak tanggal 5 s.d 25 Ramadhan ini di gelar di 30 lembaga pendidikan meliputi Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Ciamis.
           Konsep buka bersama yang diselenggarakan oleh team dari Komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah ini memiliki perbedaan konsep yang mencolok jika dibandingkan dengan buka bersama yang biasa digelar pada umumnya. Sebelum buka bersama digelar, para peserta buka bersama yang di dominasi oleh anak-anak terlebih dahulu diberikan pemahaman mengenai kesehatan lingkungan khususnya tentang sampah dan pengelolaanya dengan cara : 1) Memutarkan Film Kartun Petualangan Banyu di Negeri Samapah, 2) Kuis Seputar Ramadhan dan Sampah berhadiah tong sampah, 3) Pemagian Takjil . Bahkan tidak hanya itu, penanaman karakter disiplin juga terlihat jelas. Sebelum acara dibuka biasanya para peserta diperintahkan untuk berbaris menyerupai shaf dalam melakukan sholat berjama’ah kemudian setelah mereka berbaris rapi para peserta diperbolehkan duduk.
            Dengan konsep seperti ini, anak-anak di didik untuk menjadi pribadi berakhlak dan berilmu terlebih mereka diajak untuk membiasakan diri untuk senantiasa menjaga lingkungan sekitar tempat tinggalnya agar terhindar dari bahaya sampah. Selain itu, anak-anak pun diajarkan agar dapat mengolah sampah agar dapat dijadikan barang-barang dapat digunakan dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
            “Saya berharap konsep ini dapat dilakukan secara komprehensif kedapa semua kalangan usia, meliputi anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa agar dapat bersatu untuk menangani permasalahan sampah” tutur ketua RSBS Priangan Timur, yang biasa di sapa Mr. Rido Ndeso.
            Bahkan kedepanya Mr. Rido berencana akan melakukan pengkaderan serta pembinaan kepada para pemuda di berbagai daerah di Tasikmalaya agar dapat mengelola sampah secara mandiri di wilayah sekitar tempat tinggalnya. “sistem simpan, angkut dan buang untuk saat ini diras
a kurang tepat, untuk itu kita harus dapat mengelola sampah itu sebaik mungkin dan untuk dapat mengelola sampah diberbagai wilayah dibutuhkan kader-kader yang siap menjadi pelopor peduli sampah” imbuhnya.
Acara yang digagas oleh Komunitas RSBS dibawah naungan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Priangan Timur ini juga mendapat dukungan penuh dari Sukahaji Waterboom dan Lembaga Pendidikan Yayasan Amal Ikhlas Mandiri (YAIM) Tabrik, Puteran.
(Writtern by : UdheBageurKasep)

Tuesday 15 September 2015

SELAYANG PANDANG KOMUNITAS RSBS

         Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tak kunjung usai. Tercatat dalam satu hari Indonesia dapat menghasilkan sebanyak 200.000 ton sampah, itu artinya dalam satu tahun Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 73.000.000 ton. Jika tidak ditangani serius, cepat dan tepat maka permasalahan sampah ini akan semakin sulit diselesaikan bahkan dapat berimbas pada aspek lain, seperti kesehatan, lingkungan, pendidikan serta moral masyarakat itu sendiri. Tentu kita semua masih ingat dengan banjir tahunan di Jakarta, pencemaran udara di berbagai wilayah dan yang paling menghebohkan, kejadian pada tanggal 21 februari 2005 yakni longsornya 2,7 juta meter kubik sampah di TPA leuwi gajah yang menelan 140 korban jiwa serta 69 rumah rusak parah.

           Untuk menangani permasalahan sampah ini diperlukan kerjasama serta kesadaran dari setiap Individu untuk melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak yang berkepanjangan. Ironisnya meski dihadapkan dengan segala permasalahan dan dampak negatif sampah, masyarakat cenderung tak peduli akan bahaya sampah yang senantiasa mengintai kehidupan mereka. Maka hal ini pula yang melatarbelakangi tercetusnya ide untuk mendirikan sebuah Komunitas yang bergerak dalam hal lingkungan yang kemudian diberi nama Komunitas Rumah Sampah Berbasis Sekolah (Komunitas RSBS) dengan tagline Dari Tasik Menuju Indonesia Resik.

         Melalui Komunitas RSBS inilah sejumlah anak muda kreatif di Tasikmalaya melakukan penyadaran kepada masyarakat terhadap bahaya sampah. Untuk merealisasikan gerakan penyadaran ini, Komunitas RSBS melakukan beberapa program kerja, diantaranya RSBS goes to market, RSBS goes to Sciety, dan RSBS goes to school. Komunitas RSBS pula memperkenalkan beberapa langkah sederhana dalam penanganan sampah, diantaranya 3R dan 3M.
3M--> Recycle, Reuse, dan Reduce
3M--> Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal sederhana, dan Mulai dari SEKARANG.!

          Semoga program kerja dan beberapa langkah sederhana yang diperkenalkan Komunitas RSBS ini dapat berdampak positif dan benar – benar menyadarkan kita akan bahaya sampah. DARI TASIK MENUJU INDONESIA RESIK.! HIJAU NEGERIKU, LESTARI ALAMKU.!
(Writtern by : UdheBageurKasep)

Friday 11 September 2015

RSBS Goes to Market (Mayasari Plaza) Tasikmalaya

Inilah Aksi Tasik Diet Kantong Plastik
Relawan Nyakar (Nya'ah Ka Runtah) Komunitas RSBS beraksi di Mayasari Plaza
Selasa 8 September 2015







































Thursday 10 September 2015

Download Logo-Logo Working Community LPMP

Logo LPMP .cdr
http://www.4shared.com/file/V1fyBBnGba/logo_lpmp.html
Logo LPMP .png
http://www.4shared.com/photo/zFzb5PNhba/logo_lpmp.html

Logo RSBS .cdr
http://www.4shared.com/file/sw9x6u93ba/logo_rsbs.html
Logo RSBS .png
http://www.4shared.com/photo/xToxfhTAce/logo_rsbs.html

Logo Sukahaji Waterboom lama .cdr
http://www.4shared.com/file/EQFYDdKGce/logo_sukahaji_lama.html
Logo Sukahaji Waterboom lama .png
http://www.4shared.com/photo/YC-J0rqgba/logo_sukahaji_lama.html

Logo Sukahaji Waterboom baru .cdr
http://www.4shared.com/file/OnNDc3-zce/logo_sukahaji_baru.html
Logo Sukahaji Waterboom baru .png
http://www.4shared.com/photo/VOKCZOo2ce/LOGO_SUKAHAJI.html

Logo Yayasan Amal Ikhlas Mandiri .cdr
http://www.4shared.com/file/SO_PNXbdba/logo_yaim.html
Logo Yaysan Amal Ikhlas Mandiri .png
http://www.4shared.com/photo/ht5N2tXMce/logo_yaim.html

Logo SOCA .cdr
http://www.4shared.com/file/7mmhj7OBba/logo_soca.html
Logo SOCA .png
http://www.4shared.com/photo/umATIEYrce/logo_soca.html

Logo Rumah Kertas .cdr
http://www.4shared.com/file/in8W4Kt3ba/logo_rumah_kertas.html
Logo Rumah Kertas .png
http://www.4shared.com/photo/L8HhAj5_ba/logo_rumah_kertas.html

Logo Kefir .cdr
http://www.4shared.com/file/aFCKguWQba/logo_kefir.html
Logo Kefir .png
http://www.4shared.com/photo/nACBq_DDba/logo_kefir.html

Logo Ag+ .cdr
http://www.4shared.com/file/ywXMo0WSba/logo_ag.html
Logo Ag+ .png
http://www.4shared.com/photo/j0gLIzWbce/logo_ag.html